Memberi Dengan Tulus

Matius 6:1-4
Pernahkah anda mendengar seseorang menyatakan kalimat sehari-hari yang berbunyi kira-kira demikian, “Dia bisa berhasil seperti itu khan dulu karena saya. Dulu saya yang tunjukkan jalannya.Coba ngga ada Saya pasti Dia ngga bisa seperti itu”  atau kalimat   “Dia mempunyai jabatan itu khan dulu saya yang mengusulkan,  Eh, sekarang Dia malah ngga ingat sama sekali jasa-jasa saya”.  
Kalimat-kalimat tersebut diatas adalah contoh kalimat sehari-hari yang mencerminkan suatu tindakan memberi bantuan atau pertolongan dengan tidak tulus.  Dalam kalimat tersebut ada perasaan ingin dimengerti jasa-jasanya dan berharap mendapatkan balasan dari orang yang pernah dibantu. 

Video Papi

Maz.101:2-8 (Filipi 1:27-30)

Judul di atas merupakan tema salah satu sesi di Camp Pria Sejati.  Sebuah program pembangunan karakter pria  menjadi serupa dengan karakter Kristus.  Program ini telah memberkati jutaan pria diseluruh dunia untuk memulihkan kehidupan pribadi dan keluarga mereka masing-masing.  

Video papi berbicara mengenai pengaruh gambaran figur seorang ayah terhadap prilaku anak-anaknya.  Sang pembicara Ronny Soedjak merefleksikan pengalamannya

MENGOBARKAN API PENGINJILAN



 (Filipi 1:27-30)
Tidak ada kata berhenti memberitakan Injil,  barangkali itulah prinsip yang dipegang teguh oleh Paulus.  Bahkan dalam keadaan di Penjara pun Rasul Paulus masih tetap bisa mengabarkan Injil.  Ia mengabarkan Injil kepada prajurit didalam penjara yang kemudian menyebar keseluruh istana (ay.13).  Dan kondisi dalam penjara ini justru menginspirasi dan mengobarkan api semangat penginjilan dari saudara-saudara yang lainnya (ay.14).
Paulus menasehati jemaat di Filipi untuk hidup berjuang dalam mempertahankan iman (ay.27). Dan secara tersirat mendorong jemaat untuk meneladani keberaniannya dalam memberitakan Injil (ay.28).
Jadi marilah kita bersama hidup di dalam Injil, menjadi kesaksian yang baik didalam menjalankan kehidupan seturut dengan ajaran Tuhan Yesus.  Selanjutnya dengan penuh keberanian dan hikmat Allah mengabarkankan Injil Tuhan Yesus Kristus sampai  ke ujung bumi.(IFW) 

Ana Dina Ana Upa, Ana Awan Ana Pangan, Sapa Obah Mamah


(Amsal 21:25-26)
Pepatah bahasa Jawa diatas dalam bahasa Indonesia berbunyi “ada hari ada nasi, ada siang ada makanan, siapa bergerak akan mengunyah”.  Pepatah tersebut mempunyai arti bahwa rejeki datang dari Tuhan  hanya bagi orang yang mau berusaha. Pepatah ini berbau sebuah semangat atau optimisme yang kuat, kalau orang mau berusaha maka ia pasti akan mendapatkan hasil untuk mendukung kehidupannya.


Dengan arti yang sama

Tidak Mundur

Salam Sukacita,
Apapun yang kita lakukan, baik itu hal yang besar maupun hal yang kecil sekalipun, pastinya tidak semua dapat berjalan selalu mulus.  Selalu ada aral atau halangan yang siap untuk membuat apa yang kita lakukan berjalan dengan tidak sempurna ataupun malahan berhenti sama sekali.
Demikian pula yang terjadi dengan perjalanan blog Srumbung Gunung yang akun google adsensenya dinonaktifkan oleh pihak google.  Dengan tanpa menyalahkan siapapun, tekad untuk tetap mewartakan kabar kesukaan ke seluruh dunia melalui internet tak surut untuk kami lakukan.

Dengan adanya kejadian ini justru menjadikan sebuah bahan belajar yang sangat berarti, supaya meningkatkan level pengetahuan kami.  Karena penonaktifan ini bukanlah suatu hal yang besar untuk dipersoalkan karena hal itu bukan menjadi fokus kami (fokus kami adalah mewartakan Injil-Berita Kesukaan itu), maka kami akan tetap tidak berhenti untuk menghadirkan tulisan - tulisan tentang renungan, baik itu renungan yang bersifat menginspirasi, atau renungan yang menyegarkan jiwa, ataupun renungan untuk lebih memahami hidup kita di hadapan Kristus.
Ini salam dari kami, jemaat Kristus di Srumbung Gunung (sebuah dusun kecil di lereng Gunung Ungaran)
Salam Sukacita (H2)